pelatihan kewirausahaan pemuda BIMA PUTRA

pelatihan ini bertujuan untuk memberikan kemampuan wirausaha pada pemuda

Perlombaan Anak-anak

Perlombaan ini diadakan oleh pemuda setempat untuk memeriahkan HUT RI dan mengikutsertakan masyarakat.

Suasana Blitar pagi hari

kegiatan majelis ta'lim ziarah di makam Soekarno

Gembiraloka Zoo

wisata di Gembiraloka untuk lebih dekat dengan fauna dan satwa nusantara

Hima PLS dan Kegiatan Observasi GiriPurwo

Observasi tentang masalah penduduk yang ada di daerah Giripurwo Gunung Kidul

Selasa, 19 Juni 2012

BUDAYA


PENGARUH KEBUDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN INDIVIDU SEBAGAI WARGA MASYARAKAT

Kebudayaan adalah jati diri bangsa, itulah kalimat yang sering diucapkan oleh banyak orang tentang kebudayaan itu. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Kebudayaan  mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Masyarakat  memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat  itu sendiri. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya. Kebudayaan, selain memiliki unsur-unsur pokok, juga mempunyai sifat hakikat. Sifat hakikat kebudayaan ini berlaku umum bagi semua kebudayaan di manapun juga, walaupun kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut:
  1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia. 
  2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan. 
  3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya. 
  4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Adanya beragam struktur kepribadian manusia disebabkan adanya beragam isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak dan keinginan kepribadian serta perbedaan kualitas hubungan antar berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu. Mempelajari materi dari setiap unsur kepribadian merupakan tugas psikologi yang berupa kebiasaan / habit atau berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian.
  • Kebiasaan ( Habit)
  • Adat istiadat (custom) 
  • Sistem social (social system)
  • Kepribadian individu (individual personality) 
  • Kepribadian umum (modal personality) 
  • Kebiasaan, adat dan kepribadian
Karena materi yang merupakan isi dari pengetahuan dan perasaan seorang individu berbeda dengan individu yang lain, dan juga sifat serta intensitas kaitan antara beragam bentuk pengetahuan maka setiap manusia memiliki kepribadian yang khas. Dari berbagai jenis kepribadian tersebut telah diringkas menjadi berbagai type dan sub type yang merupakan tugas psikologi. Walaupun begitu, antropologi dan ilmu sosial lainnya juga memperhatikan masalah kepribadian ini walaupun hanya memperdalam atau memahami adat istiadat dan sistem sosial lainya. Ini dikarenakan ada hubungan yang sangat jelas antara kepribadian individu atau kelompok dengan adat dan kebudayaan suatu daerah. Dimana kebudayaan itu mempengaruhi pembentukan pola kepribadian seorang individu.
Berbicara mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri seorang individu.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Berikut tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:
  1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula. Contoh adat-istiadat melamar mempelai di Minangkabau berbeda dengan adat-istiadat melamar mempelai di Lampung. 
  2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value). 
  3. Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula. 
  4. Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya. 
  5. Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.
Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan (habit) merupakan suatu perilaku pribadi yang berarti kebiasaan orang seorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah. Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur.



download

Selasa, 29 Mei 2012

download

Jun 9th 10 Tips Cermat Memilih Universitas Di Luar Negeri

Siapa yang tidak ingin impiannya terwujud, termasuk impian diterima bersekolah di universitas di luar negeri yang diimpikan. Namun, untuk masuk universitas tersebut, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun begitu, tidak ada yang tidak mungkin jika Anda berusaha. Anda tetap memiliki kesempatan untuk masuk universitas impian. Pada artikel sebelumnya dijelaskan mengenai Tips Cermat Memilih Jurusan Kuliah, nah pada artikel ini akan diuraikan lebih detail mengenai 10 tips bagaimana memiliki universitas di luar negeri:
1. Tentukan Target. Tentukan di Negara mana Anda ingin melanjutkan kuliah lagi. Di Negara tetangga saja atau ke Negara-negar di luar asia yang memberikan beasiswa lebih menarik. Jika belum mempunyai target, berarti Anda belum mempunyai titik focus. Hal ini dpat menyebabkan usaha yang Anda lakukan akan setengah-setengah. Jadi, tetapkan target terlebih dahulu!
2. Pilih Spesialisasi. Jangan lupa memikirkan bidang studi yang diinginkan. Bukan jurusan, tapi spesialisasi yang ingin ditekuni. Piliha ini dapat Anda tentukan berdasarkan bisang studi yang Anda ambil sebelumnya atau berdasarkan bidang tugas pekerjaan yang saat ini Anda geluti. Anda juga daapt memilih bidang studi yang sama sekali berbeda dari latar pendidikan, tetapi sangat Anda minati. Dari awal tentukan bidang yang Anda sukai dan banyaklah belajar tentang itu. Memilih program kuliah yang sesuai dengan minat dan kemampuan tentu akan lebih menyenangkan. Pada waktu belajar pun tidak akan mengalami kesulitan, bahkan menemukan kenikmatan. Satu hal dalam memilih program kuliah, walaupun cocok dengan bakat dan hobi, sebaiknya tetap harus mempertimbangkan kabutuhan pasar tenaga kerja dan trennya.
3. Pertimbangkan Bidang Studi Untuk Beasiswa. Jangan lupa mempertimbangkan kepentingan lembaga penyedia beasiswa. Buat skala prioritas mengenai bidang studi apa yang menarik minat Anda dan yang sesuai dengan arahan kebijakan penyedia beasiswa. Ini akan bermanfaat untuk pedoman Anda. Benyak Negara menawarkan beasiswa dengan kuota yang cukup besar setiap tahunnya. Misalnya, Jepang, Jerman, Prancis, USA, Swiss, Australia dan lain-lain. Rajin-rajinlah browsing internet untuk mengetahui kapanpendaftaran dibuka dan ditutup.
4. Cari informasi. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai bidang studi dan universitas idaman Anda di luar negeri, Anda perlu mencari informasi sebanyak mungkin. Gunakan internet untuk mempermudah pencarian, termasuk informasi beasiswa yang Anda butuhkan. Bisa juga mencari informasi di situs universitas. Banyak universitas di luar negeri yang menawarkan beasiswa untuk program spesifik dengan pendanaan berbasis project, kerjasama, atau foundation. Dari situs universitas, masuklah ke bagian research group. Biasanya banyak laboratorium atau kelompok peneliti yang menawarkan posisi untuk graduate student dengan dana berbasis project. Kelebihan dari cara ini adalah Anda bisa membidik langsung universitas idaman.
5. Pilihan Lokasi. Lokasi kampus sebaiknya juga menjadi pertimbangan utama, karena Anda akan kuliah dan tinggal minimal 2-4 tahun di sini. Pertimbangkan juga apakah lokasi kampus dekat dengan temapt kerja, komunitas bisnis. Cari tahu bagaimana lingkungan pergaulan, cuacanya dan lain-lain yang dianggap perlu. Anda bisa bertanya kepada saudara atau teman yang sudah tinggal disana. Bisa mencari data  lewat buku dan browsing.
6. Ranking. Untuk beberapa mahasiswa, rangking sekolah sangatlah penting, termasuk juga rangking program/jurusan pada universitas yang bersangkutan. Banyak yang beranggapan ranking menunjukkan kualitas pendidikan yang akan diterima. Pada beberapa kasus, hal ini mungkin saja benar. Namun, perlu diketahui bagaimana sebuah rangking program tersebut didepat. Contohnya, universitas yang memiliki ranking tinggi biasanya disebabkan fasilitas dan ketersediaan sumber-sumber daya lainnya di universitas tersebut. Sebagai konsekuensinya, mahasiswa harus membayar biaya yang mahal atau universitas tersebut akan menerima lebih banyak mahasiswa sehingga rasio jumlah mahasiswa dalam satu kelas menjadi besar. Akibatnya, hal ini akan membuat mahasiswa kesulitan dalam menangkap pelajaran.
7. Pebaiki Bahasa Inggris. Salah satu syarat belajar di luar negeri ataupun mendapatkan beasiswa di luar negeri adlaah memiliki kemampuan berbahasa inggris yang baik. Semakin bagus bahasa inggris Anda, maka semakin luas kesempatan untuk melamar ke banyak universitas. Sebagai nformasi, umumnya S2 di luar negeri mensyaratkan TOEFL PBT min. 550 atau IELTS 6.0. Ambilah tes jauh-jauh hari (sekita 2-6 bulan sebelum tenggat) supaya ketika Anda mengajukan aplikasi nanti tidak bingung dengan urusan tes ini. Jika perlu, ambil kursus bahasa asing lain, jika Anda memilih bersekolah di Negara yang tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa utama.
8. Rencana Studi. Buatlah study plan atau rencana belajar dan motivation letter yang bagus dan ‘menjual’. Kedua surat ini adalah poin penting dan disini Anda akan dinilaidari cara bertutur. Buatlah deskripsi yang scientific, sistematis, jujur dan mencerminkan kekuatan Anda.
9. Surat Rekomendasi. Agar lebih meyakinkan mintalah surat rekomendasi. Semakin tinggi jabatan structural perekomendasi, makin besar pula peluang Anda. Perekomendasi sebaiknya bergelar S3. Akan lebih bagus lagi jika si pemberi rekomendasi adalah kepala jurusan atau dekan (jika Anda berada di lingkungan kampus)
10. Buat Kontak. Untuk universitas yang berada di luar negeri, biasanya terdapat link Prospectus Students atau International Students yang sangat penting untuk dijajaki. Di link ini, akan dijelaskan informasi yang penting bagi mahasiswa intenasional, mulai dari bidang studi, kurikulum, tuition fee, smpai pada city/town guide. Saat membuka link universitas, usahakan untuk membuat kontak dengan staf di universitas tersebut. Mulailah denganmengirimkan e-mail kepada mereka. Perkenalkan diri dengan sopan dan nyatakan ketertarikan Anda trehadap posisi tersebut. Jangan lupa menyebutkan prestasi dan kelebihan Anda yang lain. Jika tidak dibalas, jangan putus asa, masih banyak yang lain. Memang waktu yang dibutuhkan untuk menjalin kontak ini cukup lama. Jadi siapkan kesabaran Anda.

http://tipsanda.com/2011/06/09/10-tips-cermat-memilih-universitas-di-luar-negeri/

PAUDNI

Pembinaan Kursus dan Kelembagaan
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa fungsi Pendidikan Nonformal (PNF) adalah sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal, dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta penmgembangan sikap dan kepribadian profesional. Dalam pelaksanaan amanat Undang-Undang tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah melembagakan Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa Kursus didefinisikan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga (Kepdirjen Diklusepora) Nomor: KEP-105/E/L/1990 sebagai berikut:

Kursus pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat selanjutnya disebut kursus, adalah satuan pendidikan luar sekolah yang menyediakan berbagai jenis pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental bagi warga belajar yang memerlukan bekal dalam mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kursus dilaksanakan oleh dan untuk masyarakat dengan swadaya dan swadana masyarakat.

Kursus sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal mempunyai kaitan yang sangat erat dengan jalur pendidikan formal. Selain memberikan kesempatan bagi peserta didik yang ingin mengembangkan keterampilannya pada jenis pendidikan tertentu yang telah ada di jalur pendidikan formal juga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan pendidikan keterampilannya yang tidak dapat ditempuh dan tidak terpenuhi pada jalur pendidikan formal.

Agar penyelenggaraan kursus tetap relevan dengan tujuan pendidikan nasional serta mampu memberikan kontribusi terhadap tuntutan masyarakat, penyelenggaraan kursus ini harus senantiasa mendapatkan pembinaan secara terus-menerus dan berkesinambungan.

Pembinaan terhadap kursus ini diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendikbud) Nomor 0151/U/1977 tentang Pokok-pokok Pelaksanaan Pembinaan Program Pendidikan Luar Sekolah yang diselenggarakan masyarakat. Kepmendikbud tersebut mengatur tugas dan wewenang pembinaan Dirjen Diklusepora antara lain; 1) bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan teknis pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat secara menyeluruh dalam rangka meningkatkan mutu dan memperluas pelayanan pendidikan kepada masyarakat, dan 2) Menyusun pola dasar pembinaan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat, baik di pusat maupun daerah. Fungsi pembinaan tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Kepmendikbud Nomor 0150b/U/1981 terdiri dari merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengawasi kegiatan: 1) pembakuan dan penyelesaian kurikulum dan silabus, serta alat perlengkapan belajar, 2) pengadaan buku pelajaran, buku pedoman/petunjuk, dan alat perlengkapan, serta prasarana dan sarana belajar minimal lainnya, 3) penataran dan penyegaran pamong belajar/penyelenggara, sumber belajar/guru dan tenaga teknis lainnya, 4) penyelenggaraan dan pelaksanaan evaluasi belajar, termasuk ujian, 5) pembimbingan, dan penyuluhan, dan evaluasi, 6) penyelenggaraan dan pelaksanaan lomba tiap jenis keterampilan, 7) pengadaan Surat Tanda Selesai Belajar dan Ijazah, 8) penyusunan laporan pembinaan dan evaluasi kegiatan, 9) studi kasus survai, konsultasi, simposium, seminar, lokakarya, penataran, dan rapat kerja tiap program PLSM, dan 10) hal-hal yang berkaitan dengan pembinaan program PLSM.

Selanjutnya pembinaan kursus ini dijabarkan dalam Keputusan Dirjen Diklusepora Nomor: KEP-105/E/L/1990 tentang Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Kursus Pendidikan Luar Sekolah yang Diselenggarakan Masyarakat. Di dalam keputusan ini ditegaskan bahwa pembinaan adalah usaha pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayan untuk merencanakan, mengatur, mengawasi dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat.

Pada saat itu, pembinaan terhadap kursus tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1991 pasal 21 ayat (1) yang menyebutkan bahwa: "Pembinaan pendidikan luar sekolah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, badan, kelompok, atau perorangan merupakan tanggung jawab Menteri", ayat (2) "Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Menteri".

Ketentuan tersebut selanjutnya diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendikbud) Nomor 0151/U/1977 yang menyebutkan bahwa Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga dalam ruang lingkup tugas dan wewenang pembinaannya: 1) Bertugas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan teknis pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat secara menyeluruh dalam rangka meningkatkan mutu dan memperluas pelayanan pendidikan kepada masyarakat; dan 2) Menyusun pola dasar pembinaan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat, baik di pusat maupun daerah.

Fungsi dan Kegiatan Pembinaan Kursus tertuang dalam Kepmendikbud Nomor: 0150b/U/1981 seperti telah disebutkan di atas, disebutkan bahwa: "Untuk setiap kegiatan dimaksud petunjuk pelaksanaannya diatur oleh Dirjen Diklusepora."

Selanjutnya Keputusan Dirjen Diklusepora Nomor: KEP-105/E/L/1990 menyebutkan bahwa Pembina adalah staf jajaran Depdikbud dalam hal ini Direktorat Jenderal Diklusepora (Ditjen Diklusepora) di tingkat pusat dan daerah.
Sejak terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional (terakhir dengan Keputusan Mendiknas Nomor 31 Tahun 2007) yang mewadahi terbentuknya Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan, maka pembinaan kursus yang tadinya dilaksanakan oleh Subdit Pendidikan Berkelanjutan pada Direktorat Pendidikan Masyarakat secara penuh menjadi tanggung jawab Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan.

Secara konseptual Kursus didefinisikan sebagai proses pembelajaran tentang pengetahuan atau keterampilan yang diselenggarakan dalam waktu singkat oleh suatu lembaga yang berorientasi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha/industri. Sedangkan Kelembagaan Pendidikan Nonformal adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan nonformal bagi masyarakat, baik yang diprakarsai oleh pemerintah maupun masyarakat. Pembinaan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif, efisien, berkesinambungan untuk memperoleh hasil yang lebih. Sehingga Pembinaan Kursus dan Kelembagaan adalah merupakan pembinaan terhadap kursus dan lembaga PNF melalui proses pembelajaran dan manajemen kelembagaan PNF sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, memiliki kompetensi dan berdaya saing di kancah pasar global.

VISI & MISI
V i s i
"Terwujudnya Insan Indonesia yang Terampil dan Profesional"
Dilandasi filosofi yang mengarah pada terbentuknya Indonesia yang kompetitif dalam menghadapi berbagai tantangan
M i s i
"Mewujudkan lnsan Indonesia yang Terampil dan memiliki Kepribadian Profesional"
TUJUAN

Mewujudkan Kursus dan Kelembagaan PNF yang bermutu dan berstandar nasional maupun internasional, sehingga mampu mewujudkan Insan Indonesia yang terampil memiliki kepribadian profesional.
TUGAS & FUNGSI
(Sesuai dengan Kepmendiknas Nomor 31 tahun 2007)
Tugas
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan bertugas untuk melaksanakan pembinaan terhadap Lembaga dan Kelembagaan PNF melalui penyiapan kebijakan prosedur, norma, acuan, pemberian bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang pembinaan kursus dan kelembagaan.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
  1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan dan kelembagaan
  2. Penyiapan bahan perumusam standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang pembinaan kursus dan kelembagaan
  3. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pembinaan kursus dan kelembagaan
  4. Pelaksanaan pemberdayaan peran serta masyarakat di pembinaan kursus dan kelembagaan
  5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan terdiri dari:
  1. Subdit Peningkatan Mutu Kursus
  2. Subdit Pengembangan Informasi Kursus
  3. Subdit Pengembangan Kelembagaan
  4. Subdit Kemitraan
  5. Sub Bagian Tata Usaha
PROGRAM POKOK
Program pokok Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan:
  1. Peningkatan mutu, yaitu program yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran kursus sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkompetensi, dan berdaya saing tinggi.
  2. Pengembangan informasi, yaitu program yang ditujukan untuk mengembangkan informasi melalui berbagai media yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, lembaga kursus, dan dunia usaha/industri.
  3. Pengembangan kelembagaan PNF, yaitu program yang ditujukan untuk mengembangkan lembaga PNF (Kursus, UPT/UPTD, PKBM, clan Lembaga pendidikan sejenis) sehingga memenuhi standar kelembagaan balk nasional maupun internasional.
  4. Kemitraan, yaitu program yang ditujukan untuk meningkatkan kerjasama dan meningkatkan peranserta masyarakat di bidang pembinaan kursus dan kelembagaan dengan berbagai instansi balk pernerintah maupun nonpemerintah.
MITRA KERJA
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan melaksanakan Tupoksi secara terpadu dengan melibatkan berbagai organsasi mitra. Organisasi yang selama ini aktif bermitra adalah:
  1. Himpunan Penyelenggara, Pelatihan, dan Kursus Indonesia (HIPKI)
  2. Himpunan Seluruh pendidik dan Penguji Praktik Indonesia (HISPPI)
  3. Persatuan Akupunkturis Seluruh Indonesia (PAKSI)
  4. Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI)
  5. Ikatan Perancang Busana Indonesia (IPBI) Kartini
  6. Persatuan Ahli Kecantikan dan Pengusaha Salon "TIARAKUSUMA"
  7. Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA)
  8. Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) "Melati"
  9. Asosiasi Spa Indonesia (ASPT)
  10. Ikatan Pembuat Hantaran Indonesia (IPHI) "Pancawati"
  11. Masyarakat Floristri Indonesia (MFI)
  12. Badan Koordinasi Bahasa Mandarin
  13. Himpunan Pengembangan Kepribadian Indonesia (HIMPRI)
  14. Asosiasi Spa Terapis Indonesia (ASTI)
  15. Persatuan Pengelola Usaha dan Pendidikan Makanan Khusus (P3MK)
  16. Asosiasi Praktisi Kursus Para Profesi (APKPPI)
  17. Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.
http://www.infokursus.net/profil.php

10 Tips untuk Memotivasi Balita dalam Belajar

  1. Mengajar balita adalah sebuah keistimewaan
    Ini yang harus ditanamkan dalam benak setiap Ibu, bahwa mengajarkan balitanya adalah sebuah keistimewaan. Jadi, gunakanlah keistimewaan ini dengan baik. Jika orangtua tidak memiliki minat atau keinginan yang kuat untuk melakukan hal ini, lebih baik jangan lakukan sama sekali, karena hasilnya menjadi tidak maksimal.
  2. Bicara dengan jelas, tegas, dan antusias
    Cara ini akan membuat balita dapat mendengarkan apa yang dikatakan oleh orangtua dengan jelas. Dengan begitu ia dapat menyerap stimulasi yang diberikan dengan lebih baik.
  3. Rileks
    Sekali lagi, lakukanlah stimulasi pada balita dengan rileks, santai, dan tidak tergesa-gesa. Jangan merasa tertekan, jangan merasa harus segera melihat hasil yang akan dicapai. Lakukanlah semua dengan senang hati. Saat memberikan stimulasi, nikmatilah saat bersama balita.
  4. Percayai balita Anda
    Harus diketahui, balita sangat mempercayai orangtuanya. Kini saatnya orangtua mempercayai balita. Percayalah bahwa balita memiliki kemampuan yang besar untuk belajar sesuatu. Oleh sebab itu, orangtua harus merespon ini dengan positif. Beri kesempatan balita untuk belajar segala sesuatu tanpa meragukan kemampuannya.
  5. Terus berikan informasi baru
    Balita amat menyukai informasi baru. Oleh sebab itu, perlihatkanlah balita sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah dilihatnya, sesuatu yang belum pernah didengarnya. Ia pasti akan sangat antusias.
  6. Jika balita sudah mengenal sesuatu, jangan diteruskan
    Apabila balita sudah diperlihatkan pada sesuatu yang dikenalnya, jangan diteruskan. Segera temukan hal lain yang belum dikenalnya, dan tunjukan kepadanya.
  7. Ajarkan balita dengan tujuan dan cara yang teratur
    Orangtua yang bijaksana akan mengetahui dengan tepat tujuannya melakukan segala hal, termasuk untuk memperkaya pengetahuan ensiklopedia balita. Ia juga akan merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
  8. Buatlah materi dengan ukuran yang besar dan jelas
    Apabila orangtua membuat materi dengan gambar objek yang kecil dan tidak jelas maka balita akan mengalami kesulitan untuk mempelajarinya. Intinya, buatlah materi agar dapat dilihat oleh balita dengan mudah.
  9. Siapkan tempat yang tidak menggangu baik secara visual maupun audio
    Ketika orangtua akan membuat stimulasi, pastikan tidak banyak gangguan di lingkungan sekitar. Ruangan yang memiliki benyak visual dan penuh suara yang tidak penting, akan sangat mengganggu proses belajar balita.
  10. Ajarkan balita ketika ia sedang dalam kondisi yang baik.
    Jangan stimulasi balita apabila tengah sakit atau rewel karena suatu sebab. Jika tetap dipaksakan, balita kemungkinan akan menolak sehingga program yang sedang dijalankan tidak akan memberikan hasil yang optimal. Intinya, carikan saat yang paling tepat.
Sumber: Frisian Flag's booklet - 'How Smart Are Your Kids?
http://www.ibudanbalita.com/pojokcerdas/10-tips-untuk-memotivasi-balita-dalam-belajar

Temukan lebih banyak lagi untuk menambah poin.Cara bermain ada di sini Saatnya Developer Game Indonesia Mencuri Start

SERPONG, KOMPAS.com - Industri game di Indonesia sedang bertumbuh dan diprediksi akan menjadi besar. Ini dianggap sebagai saat yang tepat bagi developer tanah air untuk mencuri start.

Hironao Kunimitsu, CEO Gumi, mengatakan hal itu dalam Game Developer Gathering (GDG) 2012 di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Sabtu (26/5/2012).

"Pasar Asia Tenggara kira-kira 4 tahun di belakang Jepang. Jika Anda (developer lokal-red.) mulai dari sekarang, ada peluang menjadi besar di masa depan," sarannya.

Gumi adalah mobile game publisher asal Jepang yang didirikan oleh Kunimitsu. Selain kantor pusat di Jepang, Gumi juga memiliki kantor di Singapura.

Meski demikian, Kunimitsu mengatakan mereka belum akan terlalu fokus untuk pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Indonesia, ujarnya, masih butuh dua tahun lagi untuk jadi pasar yang menarik baginya.

Justru ia tampak mendorong agar pengembang game di Indonesia menghidupkan pasar yang ada di tanah air. Tak lain agar, saat pasar ini sudah matang developer Indonesia sudah siap.

Menimba Ilmu


Dalam konferensi pers di sela-sela GDG 2012 Kris Antoni Hadiputra, Director Toge Productions, mengatakan memang developer Indonesia perlu bersiap menghadapi "serbuan" asing.

Kris mengakui, Indonesia merupakan pasar game dengan potensi yang besar. Apalagi mengingat besarnya populasi serta tingginya penetrasi perangkat mobile.

Namun, lanjutnya, ia tidak berharap pihak asing datang hanya dengan "segepok duit" lalu menguasai pasar yang ada. Ia berharap developer di Indonesia bisa mendapatkan ilmu dari pihak luar.

Toge Productions bertindak sebagai penyelenggara GDG 2012 dengan menggandeng UMN sebagai tuan rumah lokasi. Event ini menghadirkan beberapa pembicara dari perusahaan game luar negeri.

Selain Kunimitsu dari Gumi, terdapat juga Toshihiko Suyama dari DeNA, Eric Chen dari Mochi Media dan Noritaka Kobayashi dari Gree.

Menurut Kris, para "tamu" tersebut mengatakan pasar Indonesia masih sulit untuk digarap. Namun, mereka mengakui ada potensi besar dari developernya.

"Game Indonesia, punya potensi untuk dijual ke pasar global!" tuturnya.

Menuju Pasar Dunia

Game adalah salah satu bagian dari ekonomi kreatif yang dinilai sebagai potensi besar bagi Indonesia untuk bisa berkiprah di pasar global.

"Industri kreatif merupakan industri yang berbasis pada ide, bukan pada sumber yang dapat habis. GDG 2012 merupakan perwujudan komitmen UMN untuk turut serta mengembangkan industri kreatif di Indonesia," kata Andrey Andoko, Purek II UMN.

Game, ujar Andrey, menggabungkan banyak hal yang merupakan "pilar" dari industri kreatif. Mulai dari media, seni budaya hingga teknologi.

UMN pun berniat mendirikan sebuah jurusan atau program studi yang akan berkonsentrasi di bidang ini. Namun, ia mengatakan, namanya tak akan "jurusan game".

Sebelum hal itu terwujud, menurut Andrey, saat ini sudah ada banyak jurusan di UMN yang mendukung pengembangan game.

Andrey menuturkan, mulai dari jurusan Desain Komunikasi Visual untuk sisi visual artwork-nya, jurusan komunikasi untuk konten, informatika untuk sisi teknis dan manajemen untuk sisi bisnisnya.

UMN pun telah memiliki Game Development Club yang anggotanya menggabungkan mahasiswa dari berbagai jurusan yang berbeda yang memiliki minat sama dalam pengembangan game.

Kedepankan Mutu Produk


Saat ini, pasar game di Indonesia sangat beragam dan masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Menurut Kris, pasar yang sedang tumbuh pesat adalah social game dan mobile game.

Kris menekankan, platform apapun yang digunakan oleh developer game di Indonesia, yang harus jadi perhatian utama adalah mutu game yang dihasilkan.

CEO Touchten, Anton Soeharyo, memaparkan beberapa hal yang patut jadi perhatian developer saat menghadirkan produknya di pasaran. Salah satunya adalah soal penamaan game.

Anton menyarankan, penamaan game mempertimbangkan kemungkinan pencarian yang dilakukan orang. Ia mencontohkan beberapa game Touchten seperti Sushi Chain, Hachiko atau yang terbaru Infinite Sky.

Semua game itu menurutnya sengaja memilih nama yang diperkirakan akan dicari orang saat mengunjungi toko aplikasi seperti Apple App Store. Demikian pula tampilan grafisnya dibuat semenarik mungkin.

Di sisi lain, ia mengatakan bukan berarti game nya tidak mengandung unsur budaya lokal. Di Sushi Chain, misalnya, ia mengatakan ada menu Nasi Goreng.

"Di Infinite Sky, bahkan salah satu pilot yang paling jago bernama Gatotkaca," tutur Anton.

"Live The Fun Way"


Sepanjang GDG 2011, ada satu pesan yang cukup menonjol: hal paling penting dalam membuat game adalah menghadirkan game yang menyenangkan.

Hal ini diungkapkan misalnya oleh Yusup S.M,S.T.,M.Inf.Tech, pengajar desain game di UMN. Ia menuturkan siswa di kelasnya biasanya akan melakukan playtesting untuk melihat seberapa menyenangkan game yang mereka buat. 
Yusup juga mendorong siswanya untuk membuat prototipe game dalam bentuk non-digital terlebih dahulu. Beberapa boardgame karya mahasiswa UMN pun sempat dipamerkannya.
Selain menyenangkan bagi yang memainkannya, game juga harus menyenangkan bagi yang membuat. Seperti dipaparkan Arief Widhiyasa, CEO Agate Studio, agar mampu bertahan developer game harus merasakan kebahagiaan. Yaitu ketika ia mengerjakan sesuatu yang memang ingin dilakukannya.

Agate Studio, yang tumbuh dari 15 orang menjadi 76 orang dalam waktu kurang lebih 3 tahun, pun memegang prinsip itu dalam berkarya. Ini sesuai dengan "mantera" yang selalu diucapkan tim Agate: Live the Fun Way!

http://tekno.kompas.com/read/2012/05/28/14464935/Saatnya.Developer.Game.Indonesia.Mencuri.Start