PENGARUH
KEBUDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN INDIVIDU SEBAGAI WARGA MASYARAKAT
Kebudayaan adalah jati diri bangsa, itulah kalimat
yang sering diucapkan oleh banyak orang tentang kebudayaan itu. Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Kebudayaan mempunyai fungsi yang
sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Masyarakat memiliki
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya.
Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan
yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya
masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang
mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap
lingkungan dalamnya. Kebudayaan, selain memiliki unsur-unsur pokok, juga
mempunyai sifat hakikat. Sifat hakikat kebudayaan ini berlaku umum bagi semua kebudayaan
di manapun juga, walaupun kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu dengan
lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut:
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
- Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya.
- Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Adanya beragam struktur kepribadian
manusia disebabkan adanya beragam isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan,
kehendak dan keinginan kepribadian serta perbedaan kualitas hubungan antar
berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu. Mempelajari materi dari
setiap unsur kepribadian merupakan tugas psikologi yang berupa kebiasaan /
habit atau berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian.
- Kebiasaan ( Habit)
- Adat istiadat (custom)
- Sistem social (social system)
- Kepribadian individu (individual personality)
- Kepribadian umum (modal personality)
- Kebiasaan, adat dan kepribadian
Karena
materi yang merupakan isi dari pengetahuan dan perasaan seorang individu
berbeda dengan individu yang lain, dan juga sifat serta intensitas kaitan
antara beragam bentuk pengetahuan maka setiap manusia memiliki kepribadian yang
khas. Dari berbagai jenis kepribadian tersebut telah diringkas menjadi berbagai
type dan sub type yang merupakan tugas psikologi. Walaupun begitu, antropologi
dan ilmu sosial lainnya juga memperhatikan masalah kepribadian ini walaupun
hanya memperdalam atau memahami adat istiadat dan sistem sosial lainya. Ini
dikarenakan ada hubungan yang sangat jelas antara kepribadian individu atau
kelompok dengan adat dan kebudayaan suatu daerah. Dimana kebudayaan itu mempengaruhi
pembentukan pola kepribadian seorang individu.
Berbicara
mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau
abstraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku
manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan
latar belakang perilaku yang ada dalam diri seorang individu.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan
terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara
langsung mempengaruhi kepribadian. Berikut tipe-tipe kebudayaan khusus yang
nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:
- Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula. Contoh adat-istiadat melamar mempelai di Minangkabau berbeda dengan adat-istiadat melamar mempelai di Lampung.
- Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value).
- Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
- Kebudayaan khusus atas asar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya.
- Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.
Kebudayaan
mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat
menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang
bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri.
Kebiasaan (habit) merupakan suatu perilaku pribadi yang berarti kebiasaan orang
seorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu
rumah. Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam
tindakan-tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur.