Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan
(Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi
antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan
tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.
Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya
adalah hubungan atau interaksi manusia; realia; gambar bergerak atau tidak;
tulisan dan suara yang direkam. Kelima bentuk stimulus ini akan membantu
pembelajar mempelajari bahasa asing. Namun demikian tidaklah mudah mendapatkan
kelima bentuk itu dalam satu waktu atau tempat.
Tehnologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan
menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus di atas sehingga pembelajaran
bahasa asing akan lebih optimal. Namun demikian masalah yang timbul tidak
semudah yang dibayangkan. Pengajar adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
merealisasikan kelima bentuk stimulus tersebut dalam bentuk pembelajaran. Namun
kebanyakan pengajar tidak mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kelima
stimulus itu dengan program komputer sedangkan pemrogram komputer tidak
menguasai pembelajaran bahasa.
Jalan keluarnya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam
program komputer dengan menggunakan piranti lunak yang mudah dipelajari
sehingga dengan demikian para pengajar akan dengan mudah merealisasikan ide-ide
pengajarannya.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media
pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media mempunyai
tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus
merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan
rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar
dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong mahasiswa untuk
melakukan praktek-praktek dengan benar.
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Hubbard mengusulkan sembilan
kriteria untuk menilainya (Hubbard, 1983). Kreteria pertamanya adalah biaya.
Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan
media itu. Kriteria lainnya adalah ketersedian fasilitas pendukung seperti
listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah,
waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang
terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu
dengan sebuah media semakin baiklah media itu.
Kriteria di atas lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Thorn
mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif (Thorn, 1995).
Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program harus
dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar
komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria
yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini
adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah
memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat
adalah integrasi media di mana media harus mengintegrasikan aspek dan
ketrampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar
program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan
sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara
keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang
diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan
sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.
www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc
0 komentar:
Posting Komentar